Alhamdulillah,
kita masih mendapatkan nikmat Allah, yakni berupa nikmat sehat, dan nikmat Iman
dan Islam.
Saudaraku
kaum muslimin yang dirahmati Allah,
Pandemi
Covid 19 seakan tak ada ujungnya, meskipun data pasien yang sembuh maupun ODP
yang akhirnya dinyatakan negatif cukup banyak, dan terus bertambah sebagai
kabar yang menggembirakan, namun disisi lain, jumlah pasien baru dan dan
dinyatakan positif masih saja terus ada. Hal ini menandakan bahwa pandemi ini
belum akan segera berakhir dalam waktu dekat, kecuali Allah berkehendak lain. لاحول ولا قوة الآ بالله العلي العضيم.
Kita
semua telah tahu dan faham bahwa wabah covid 19 ini akan berkembang jika
mendapatkan media atau tempat hidup yang mendukung baginya, apa itu...? yaitu
kurangnya kita menjaga kebersihan. Kebersihan dalam hal apa saja? Banyak.....
hal. Bisa kebersihan dalam hal diri, kebersihan dalam pakaian maupun kebersihan
dalam prilaku atau pola hidup kita.
Kebersihan
dimulai dari diri (badan) kita. Bagaimana kita menjaga kebersihan diri (badan)
kita. Sudah bersihkan badan kita, suddah sesuai kah dengan tuntunan syariah
agama Islam? Demikian juga dengan pakaian kita, juga rumah kita, makanan kita,
dll. Islam telagh mengahjarkan kita pada tatanan hidup yang sehat dan bersih.
Ada hadits yang sangat terkenal dan sering kita dengar maupun baca diman-mana. أنظفة
من الإيمان
Bahkan beberapa ayat al qur’an dengan jelas memerintahkan
kita untuk menjaga kebersihan dan kesehatan. Sebagaimana yang Allah SWT
firmankan dalam surat al baqarah ayat 195 :
"Dan belanjakanlah (harta bendamu)
di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam
kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang berbuat baik." (QS. Al Baqarah :195)
Dengan menjaga kebersihan dan kesehatan,
maka kita dapat menghindarkan diri dari sakit, maupun mara bahaya lainnya, yang
dapat berujung pada kebinasaan. Dan Allah SWT memrintahkan kita untuk
menafkahkan harta kita di jalan Allah, diantaranya dengan bersedekah. Dengan
sedekah selain menghadirkan kebahagiaan bagi orang lain, juga dapat
menghadirkan berkah untuk kita.
Dengan menjaga kebersihan di segala
bidang, kita akan mendapatkan tubuh dan lingkungan yang sehat. Dengan
lingkungan yang sehat, anak-anak kita juga akan tumbuh dengan baik, akan
menjadi pribadi yang kuat. Allah SWT lebih mencitai hambanya yang kuat daripada
yang lemah, sebagimana sabda Rasulullah ﷺ
"Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada
Mukmin yang lemah."
Maksud dari hadits di atas adalah badan yang kuat dan
sehat juga diperlukan untuk beribadah dan melakukan ketaatan. Sehingga kita
meniatkan membuat badan sehat adalah agar bisa melakukan ibadah, ketaatan dan
berbagai kebaikan.
Lalu bagaimana dengan New Normal atau Kenormalan yang
baru?
New Normal atau kenormalan yang baru sebenarnya
bukanlah benar-benar baru, namun menjadikan tatanan kehidupan yang menggunakan
protokol kesehatan dalam setiap aktifitas kehidupan kita. Tatanan kehidupan
dengan berpedoman pada protokol kesehatan yang mengedepankan tindakan preventif
untuk melindungi diri atau masyarakat dari penyebaran Covid 19 ini sejalan
dengan tatanan kehidupan umat Islam sejak Rasulullah ﷺ, jadi bukan sesuatu yang baru.
Lantas bagaimana kita sebagi umat Islam menyikapi hal
tersebut?
Menjaga keselamatan diri dan orang lain itu sangat
dianjurkan dalam Islam,
لاضرر ولاضرار yang
artinya janganlah membahayakan dirimu sendiri dan jangan pula membahayakan
orang lain. Demikian juga halnya protokol kesehatan dalam pencegahan penyebaran
covid 19, bagi yang positif segera diobati, bagi yang terindikasi segera
diisolasi dan bagi yang lain dilindungi atau dihindarkan.
Setiap hari umat Islam
sedikitnya 5 kali melakukan tindakan yang merupakan salahsatu langkah atau poin
dalam protokol kesehatan pencegahan penyebaran covid 19, apa itu? Wudhu. Ya....
umat Islam memulai aktifitas dengan wudhu, pagi hari saat subuh untuk
melaksanakan shalat subuh kita wajib melakukan wudhu. Nah dalam wudhu bukan
hanya tangan dan jari yang dicuci atau basuh, tapi seluruh wajah bahkan
lubang-lubang yang ada dimuka kita, dan
anggota tubuh yang lainnya. Dan itu tidak Cuma sekali dalam mencuci atau
membasuhnya, tapi 3 kali. Dan dilakukan minimal 5 kali dalam sehari.
Bagaimana dengan pakaian
kita?
Salahsatu dari yang
dipersyaratkan dalam melaksanakan shalat selain suci diri dengan minimal
berwudhu, maka kebersihan atau kesucian lainnya yang dipersyaratkan adalah
bersih atau sucinya pakaian yang kita gunakan untuk melaksanakan ibadah shalat,
termasuk media atau sarana lainnya seperti sajadah maupun lantai dimana kita
akan melaksanakan shalat.
Selain pakaian atau sarana
ibadah, ada hal yang juga telah diatur dan diuaraikan dengan detail dalam
syariah Islam. Bagaimana dan apa saja makanan yang boleh kita konsumsi dan
bagaiman mengolahnya. Sehingga kita benar-benar mengonsumsi makanan yang حلال طيببا.
Jadi, tidak ada yang perlu
kita risaukan dengan akan ada
nya tatanan baru New Normal atau Kenormalan Baru
ini. Kuncinya adalah disiplin. Selama kita memegang disiplin untuk mengikuti
sebaimana yang disyariatkan agama Islam dan apa yang diatur oleh pemerintah
tidak saling bertentangan, maka tidak ada alasan untuk mengingkarinya.
Allahj SWT dalam al Qur’an
Surat An Nisa’ ayat 59 mengatakan :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ
وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي
شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ
بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan
ulil amri (pemegang pemerintahan) di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan
pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan
Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
New Normal atau Kenormalan Baru merupakan tatanan kehidupan sebagai hasil
dari ikhtiar para pemimpin dan ulama di negeri ini untuk membangun kehidupan
(aktifitas) yang sempat terhenti (terbatas) beberapa bulan terakhir ini sejak
mewabahnya covid 19, maka kita sebagai warga negara yang baik, sebagai umat
Islam yang taat, sudah semestinya kita bersama-sama dengan seluruh elemen
masyarakat untuk menerapkan tatanan baru yang disebut dengan New Normal atau
Kenormalan Baru tersebut.
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga dapat menjadi bahan untuk
menambah pemahaman kita.
وَالسَّلاَمُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Abdul
Rochim, SH.
Pati, 3
Juni 2020