Jumat, 15 Mei 2020

ZAKAT (spiritual dan sosial)



السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah,
Allah telah menyebut kata zakat dan shalat di dalam al Qur'an pada 82 ayat, tentunya ada makna penting dibalik kebersamaan kata zakat dan shalat tersebut. Telah kita ketahui dan kita yakini bersama bahwa keduanya adalah merupakan bagian dari rukun Islam, shalat adalah bagian terpenting dari amalan-amalan umat Islam, karena perhitungan amal kelak akan dimulai dari shalat. Sehingga dapat kita maknai bahwa zakat merupakan ibadah yang tidak kalah pentingnya setelah shalat. 
Al Qur'an telah dengan jelas menyebutkan perintah shalat dan zakat, sebagimana yang difirmankan-Nya dalam Qur'an Surat. al Baqarah ayat 110, yang berbunyi :
QS. Al Baqarah : 110

"Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya pada sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan" (QS. Al Baqarah : 110)
Al Qur'an menunjukkan dengan jelas akan kebenaran dan keimanan. Iman bukan sekedar melalui kata-kata semata, tapi juga diikuti dengan tindakan nyata, yang diantaranya adalah mengeluarkan zakat.
Iman, shalat dan zakat menjadi dasar terbentuknya suatu masyarakat yang beriman. Bagi yang mengabaikan ketiga pilar ini, maka sebenarnya mereka adalah bukanlah golongan orang-orang yang  beriman, meskipun secara lisan mereka telah menyatakan beriman.
Allah telah mewajibkan kepada kaum muslimin yang kaya (mampu), agar mengeluarkan sebagian kekayaan mereka untuk memenuhi kebutuhan orang-orang miskin.Abu Dzar, seorang sahabat Rasulullah SAW meriwayatkan, "Saya menemui Rasulullah SAW, dibawah Ka'bah. Ketika beliau melihatku, beliau bersabda: "Demi Tuhan Ka'bah ini, mereka itu orang-orang yang kalah." Saya datang kesana lalu duduk, tetapi saya tidak merasa tenang dan karenanya berdiri lagi. Lalu saya bertanya, "Wahai Rasulullah, demi ayahku menjadi tebusanmu, siapakah mereka itu?" Beliau menjawab, "Mereka yang memperoleh sejumlah besar kekayaan kecualisi anu dan si anu. Disisi lain ada yang karena kedermawanan membelanjakan harta mereka kepada siapa saja yang mereka jumpai di depan, samping dan belakang mereka. tetapi mereka yang terakhir ini hanya segelintir saja. Tidak seorangpun pemilik unta, ternak atau kambing  dan domba  yang tidak membayar zakat, melainkan binatang-binatang ini akan datang pada hari kebangkitan dalam wujud aslinya, lalu menanduk dan menginjak-injak tubuh pemiliknya. Setiap kali binatang itu kelelahan, maka diganti oleh binatang yang lain. Terus menerus begitu hingga ditetapkan keputussan diantara manusia.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, beliau berkata :
Telah mengabarkan kepada kami 'Amru bin 'Ali dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Yahya dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Bahz bin Hakim dia berkata; Bapakku telah menceritakan kepadaku dari kakekku, dia berkata; Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pada setiap empat puluh ekor unta yang dilepas, (mencari makan sendiri), zakatnya satu ekor unta Ibnatu labun (unta yang umurnya memasuki tahun ketiga). Tidak boleh dipisahkan unta itu untuk mengurangi perhitungan zakat. Barangsiapa memberinya karena mengharap pahala, ia akan mendapat pahalanya. Barangsiapa menolak untuk mengeluarkannya, kami akan mengambilnya beserta setengah hartanya, karena keputusan Rabb kami. Tidak halal bagi keluarga Muhammad memakan harta (zakat) sedikitpun."
Tabel Zakat PC NU Kab. Pati
Zakat itu sendiri terbagi dalam 2 macam, yaitu zakat badab (fitrah) dan zakat maal.
Zakat fitrah dikeluarkan setiap setahun sekali yaitu ketika sudah masuk bulan Ramadhan dan sebelum tiba 1 syawwal. Kepada setiap muslim diwajiban baik yang baru lahir sebelum terbenamnya matahari di akhir ramadhan  maupun yang meninggal setelah terbenamnya matahari di akhir bulan Ramadhan. Sedangkan zakat maal dikeluarkan apabila telah mencapai nishabnya. Namun untuk zakat maal berbeda-beda waktu pembayaran zakatnya, ada yang harus telah melewati haul ada yang tidak. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel penghitungan zakat disamping.

Lantas siapa saja yang berhak menerima zakat?
Penerima zakat ada 8 golongan / kelompok yang biasa disebut Mustahiq, siapa saja mereka itu? Allah SWT telah menegaskan kelompok yang ber-hak menerima zakat dalam Al Qur'an Surat At TAubah ayat 60.



Perlu diketahui bahwasannya, penerima zakat bukanlah orang yang nafkahnya menjadi tanggungan Muzakki (pemberi zakat), karena jika hal itu yang terjadi, maka manfaat zakat kembali kepada Muzakki (pemberi zakat). 
QS. At Taubah : 60
Berdasarkan hal tersebut, zakat tidak boleh diberikan kepada ayah, ibu, kakek, nenek, cucu, dan seterusnya. Demikian juga tidak boleh memberikan kepada anak - cucu yang masih menjadi kewajiban ayah atau kakek mereka. Jika hal tersebut dilakukan maka zakatnya tidaklah sah. Namun perlu diketahu disini bahwa, jika zakat yang diberikan kepada orang yang nafkahnya menjadi tanggungan nya namun dengan dasar penerima zakat adalah yang tergolong dalam kelompok Gharim maupun Sabilillah, maka zakatnya tetap sah (diperbolehkan). Bahkan bagi istri yang kaya raya dan telah berkewajiban berzakat,  disunnahkan memberikan zakat maalnya kepada suami atau anak-anaknya apabila mereka (suami dan anaknya) itu miskin. Mengapa demikian? karena nafkah suami dan anak-anak bukanlah menjadi kewajiban istri/ibu mereka. Demikian juga terhadap kerabat yang lainnya yang tidak ada kewajiban nafkah atas mereka, makan berlaku hal yang sama.
Demikian betapa pentingnya makna zakat, selain sebagai pemebrsihan atau penyucian diri (amal) juga memiliki nilai sosial yang sangat tinggi. Mari kita tunaikan kewajiban kita untuk membayar zakat, sebelum tiba hari raya Iedul Fitri. Semoga kita senantiasa mendapatkan ampunan dari Allah SWT, dan mendapatkan berkah atas harta yang kita dapatkan.
Terimakasih telah berkenan mebaca tulisan ini, apabila ada salah kata atau salah tulis mohon koreksinya. 

والسلام عليكم ورحمة  اللهه وبركاته 

Abdul Rochim, SH.
PAI Non PNS Kec. Winong Kab. Pati






Selasa, 12 Mei 2020

BULAN PENUH BERKAH, RAHMAT DAN AMPUNAN



السلام عليكم ورحمة الله وبركاته


حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ مَخْلَدٍ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ بِلَالٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو حَازِمٍ عَنْ سَهْلٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ
Telah menceritakan kepada kami Khalid bin Mukhallad telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Bilal berkata, telah menceritakan kepada saya Abu Hazim dari Sahal radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada hari qiyamat tidak akan ada orang yang masuk ke surga melewati pintu itu kecuali para shaimun (orang-orang yang berpuasa). Tidak akan ada seorangpun yang masuk melewati pintu tersebut selain mereka. Lalu dikatakan kepada mereka; Mana para shaimun, maka para shaimun berdiri menghadap. Tidak akan ada seorangpun yang masuk melewati pintu tersebut selain mereka. Apabila mereka telah masuk semuanya, maka pintu itu ditutup dan tidak akan ada seorangpun yang masuk melewati pintu tersebut".


Kaum muslimin yang di rahmati Allah.
Bulan Ramadhan telah memasuki hari keduapuluh, itu berarti tinggal 10 hari lagi bulan yangpenuh berkah, rahmat dan ampunan ini akan segera meninggalkan kita semua di tahun 1441H ini. Semoga Allah masih berkenan mempertemukan kita dengan bulan Ramadhan di tahun depan. Amin.
Mari kita simak bersama sebuah khutbah yang pernah disampaikan oleh Rasulullah ﷺ.

Wahai manusia! 
Sungguh telah datang kepada kalain bulan Allah dengan membawa berkah, rahmat dan ampunan. Bulan yang paling mulia disisi Allah. Hari-harinya adalah hari yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam yang paling utama. Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tetamu Allah dan dimuliakan oleh Nya. di bulan yang nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu menjadi ibadah, amal-amalmu diterima, dan do'a-do'a mu dikabulkan. Bernohonlah kepada Allah, Rabb mu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan syiam dan membaca kitabNya.
Mengetuk Pintu Ar Rayyan | Muslimah activity
Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Kenanglah rasa lapar dan hausmu, dengan kelaparan dan kehausan dihari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fukara' dan miskin. Muliakanlah orang tuamu, sayangilah yang muda, sambungkanlah tali persaudaraanmu. Jaga lidah dan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya. Dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal bagimu untuk mendengarnya. Kasihanilah anak yatim, niscaya anak-anakmu dikasihani manusia. Bertaubatlah kamu kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdo'a pada waktu-waktu shalatmu, karena itulah saat-saat utama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hambaNya dengan penuh kasih. Dia menjawab mereka ketika mereka memanggil-Nya, dan mengabulkan untuk mereka ketika mereka berdo'a memohon kepadaNya.
Wahai Manusia!
Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar, punggung-punggung muberat karena dosamu, maka ringankanlah dengan sujudmu. Ketahuilah, Allah ta'ala bersumpah dengan segala kebesaranNya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabbul 'alamin.
Wahai Manusia!
Barang siapa diantara kamu memberi buka kepada orang-orangmukmin yang berpuasa dibulan ini, maka disisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorangbudak, dan ia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu.
(kemudian sahabat-sahabat berkata: "Ya Rasulullah, tidak semua orang mampu berbuat demikian". Lalu rasulullah melanjutkan khutbahnya)
Jagalah dirimu dari api neraka, walaupun hanya dengan seteguk air.
Wahai Manusia!
Siapa yang membaguskan akhlaqnya di bulan Ramadhan, ia akan berhasil melewati sirath pada hari ketika kaki-kaki tergelincir. Siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimilki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaannya di hari kiamat.
Barang siapa yang menjelekkannya dibulan ini, Allah akan menahan murkaNya, pada hari ketika ia berjumpa dengan-Nya.
barang siapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakannya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.
Barang siapa yang menyambungkan silaturrahmi di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan RahmatNya pada hari ia berjumpa dengan Nya.
Barang siapa memutus kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutus rahmatNya pada hari ia berjumpa dengan Nya.
Terjemahan 3.226 Ayat Al-Quran Pemerintah Keliru? - Nasional Tempo.co
Barang siapa melakukan shalat sunnah dibulan ini,Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka.
Barang siapa melakukan shalat fardlu, baginya ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardlu dibulan lainnya.
Barang siapa memperbanyak shalawat dibulan ini, Allah akan memberatkan timbangan pada hari ketika timbangan yang lainnya ringan.
Barang siapa dibulan ini membaca satu ayat Al Qur'an, sama nilainya dengan menghatamkan Al Qur'an pada bulan lainnya.
"Wahai Manusia! 
Sesungguhnya, pintu-pintu syurga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar Ia tidak akan pernah menutupkannya lagi. Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonkanlah kepada Tuhanmu, agar Ia tidak pernah membukanya bagimu. Syaitan-syaitan terbelenggu, maka bermohonlah agar mereka tidak lagi menguasaimu".

Demikianlah khutbah Rasulullah mengenai keagungan bulan ramadhan ini. Dari khutbah tersebut dapat kita ambil pelajaran, diantaranya :
  1. Memperbanyak do'a
  2. Bertaubat dengan taubatan nasuha
  3. Bersedekah
  4. Memperbaiki akhlaq
  5. Berbuat kebajikan (beramal sholih), diantaranya:
    1. Shalat Sunnah (Tarawih, Witir dll)
    2. Memperbanyak membaca Al Qur'an 
    3. Memperat tali silaturrahim, dll.
Saudarku kaum muslimin yang dimulyakan oleh Allah.
Marilah sisa 1 hari di bulan ramadhan ini kita manfaatkan sebaik mungkin untuk mendapatkan berkah, rahmat dan ampunanNya. Meski tinggal sisa 10 hari, tidak ada kata terlambat untuk sebuah kebaikan. Lebih baik terlambat daripada tidak melakukan sama sekali.
Semoga Allah senantiasa menjaga kita dari segala marabahaya dan godaan syaitan. Amin
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Abdul Rochim, SH.
Penyuluh Agama Islam Non PNS 
Kecamatan Winong Kab. Pati

Sabtu, 09 Mei 2020

KEWAJIBAN ORANG YANG BERPUASA

 

السّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Saudaraku kaum muslimin yang di rahmati Allah...

Kini kita sudah memasuki paruh kedua di bulan suci ramadhan, semoga kita senantiasa diberikan kekuatan dan kesempatan untuk menyelesaikannya hingga penuh satu bulan. Amin.

Ibadah puasa bukanlah hanya sekedar menahan makan dan minum serta tidak melakukan junub sejak terbit fajar hingga maghrib tiba, berpuasa berarti juga menghindarkan diri dari perbuatan-perbuatan tercela, seperti berdusta, ghibah, mengucapkan kata-kata yang kotor, mendo’akan keburukan untuk orang lain serta mengumbar amarah. Selain itu kita juga wajib menjaga telinga, dan mata kita dari hal-hal yang diharamkan.

Rasulullah ﷺ telah bersabda :

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّوْرِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلهِ عَزَّ وَجَلَّ حَاجَةً أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ  

“Barang siapa tidak meninggalkan perkataan dusta dan mengamalkannya, maka Allah tidak butuh kepada perbuatannya untuk meninggalkan makan dan minum” (HR. Bukhari).

Kamis, 07 Mei 2020

Ramadhan sudah didepan mata, Belajar lagi yuk......

 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Ilustrasi Shalat Tarawih
Tak terasa bulan yg dinanti² umat Islam diseluruh dunia kan segera tiba, Insya Allah tdk sampé 1 pekan lagi.
Yuk, sambut bulan nan penuh ampunan dan pelipatgandaan pahala dgn menambah ilmu kita berkenaan dgn puasa.
اَللَّهُمَّ سَلِّمْنـِي إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِـي رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِي مُتَقَبَّلاً
“Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan.” 
Syarat Wajib Puasa:
  1. Islam
  2. Baligh
  3. Berakal
  4. Sehat
  5. Bermukim (Tidak Musafir)
  6. Suci (Bersih Dari Haid Dan Nifas)
Syarat Sah Puasa :
  1. Islam
  2. Berakal & Mumayyiz
  3. Suci (Bersih Dari Haid Dan Nifas)
  4. Telah masuk bulan Ramadhan (Baik secara Rukyah maupun Hisab)
Rukun-Rukun Puasa :
  1. Orang Yang Puasa
  2. Berniat
  3. Menahan Diri Dari Hal² Yang Membatalkan Puasa
Hal² Yang Dapat Membatalkan Puasa:
  1. Makan Dan Minum Dengan Sengaja
  2. Memasukkan Dengan Sengaja Benda Ke Dalam Rongga Yang Terbuka. Seperti (lubang , 2 lubang kemaluan)
  3. Muntah Dengan Sengaja.
  4. Keluar Haid & Nifas
  5. Gila (hilang akal)
  6. Murtad
  7. Keluar Mani Dengan Sengaja
  8. Bersetubuh Di Siang Hari
yang disunahkan Ketika Puasa :
  1. 1Menyegerakan Berbuka Puasa
  2. Berbuka Dengan Kurma/Yang Manis²
  3. Membaca Doa
  4. Mengakhirkan Sahur
  5. Memperbanyak Membaca Al-Quran, Berzikir, Berselawat Dan Melakukan Amal Kebajikan
  6. Memperbanyak Shodaqoh
  7. Menjauhkan Diri Dari percakapan yg tdk ada gunanya
  8. Mandi Junub Lebih awal Sebelum Masuk Waktu Subuh
  9. Shalat Tarawih Berjam'ah
Makruh Ketika Puasa :
  1. Suntik
  2. Melakukan Bekam
  3. Berkumur-Kumur
  4. Memasukkan Air Ke Dalam Rongga Hidung Secara Berlebihan
  5. Mandi Yang Berlebihan
  6. Mencicipi Makanan
5 HAL YG MENGHILANGKAN PAHALA PUASA
  1. Berdusta
  2. Ghibah
  3. Ado Domba
  4. Sumpah palsu
  5. Memandang dgn sahwat (termasuk hal pornografi)
  6. Mengeluarkan kata kata kotor dan caci maki
Golongan Yang Wajib Qada' Puasa :
  1. rang Sakit Yang Masih Ada Harapan Untuk Sembuh
  2. Orang Yang Musafir (Bukan Kerana Maksiat)
  3. Orang Yang Kedatangan Haid Dan Nifas
  4. Orang Yang Meninggalkan Niat Puasa
  5. Orang Yang Sengaja Melakukan Perkara2 Yang Membatalkan Puasa
  6. Orang Yang Mabuk
Mereka Yang Di Kenakan Membayar Fidyah Puasa :
  1. Mereka Yang Tidak Dapat Mengqada'kan Puasa Sehingga Masuk Ramadhan Kali Kedua - (Fidyahnya : 1 Mud Beras Untuk Setiap Hari Yang Di Tinggalkan Di Samping Mengqada' Puasa) Untuk Masa Setahun Tertinggal. Kalau Tidak Di Qada' Dan Telah Lewat 2 Tahun Maka Di Kenakan 2 Mud Beras, Tetapi Puasanya Tetap Juga 1 Hari (Tiada Tambahan)
  2. Orang Sakit Yang Tidak Ada Harapan Untuk Sembuh
  3. Orang Yang Terlalu Tua Dan Tidak Berdaya Untuk Berpuasa
  4. Orang Yang Ada Qada' Puasa Tetapi Meninggal Dunia Sebelum Sempat Membayarnya (Fidyahnya : Di Keluarkan Oleh Kerabat Si Mayyit/Di Ambil Dari Hartanya)
  5. Perempuan Yang Mengandung/Yang Menyusukan Anaknya Harus Mengqada' Puasa Dan Membayar Fidyah 1 Mud Beras Sejumlah Hari Yang Di Tinggalkan.
Kafarat Bersetubuh Di Bulan Ramadhan :
Orang Yang Bersetubuh Pada Siang Hari Bulan Ramadhan, Maka Kedua2nya (Suami Isteri) Tersebut Harus Mengqada' Puasanya Dan Wajib Membayar Kafarat (Denda) Seperti :
  1. Memerdekakan Seorang Hamba Mukmin L/P (Apabila Tidak Mampu)
  2. Berpuasa 2 Bulan Berturut-Turut Tanpa Terputus (Kalau Tidak Berdaya)
  3. Memberi Makan Kepada 60 Orang Fakir Miskin
Walau Bagaimana Pun, Jika Persetubuhan Itu Di Lakukan Kerana Terlupa, Jahil Tentang Haramnya/Di Paksa Ke Atasnya Tidaklah Wajib Kifarat
Tingkatan Puasa :
  1. Puasa Umum - Sekadar Menahan Makan, Minum Dan Keinginan Berjimak
  2. Puasa Khusus - Memelihara Mata, Telinga, Lidah, Tangan Dan Kaki Daripada Melakukan Dosa Selain Menahan Diri Daripada Perkara Di Atas
  3. Puasa Khusus Al-Khusus - Merangkumi puasa Di Atas Dan Di Sempurnakan Pula Dengan Puasa Hati Daripada Semua Keinginan Zahir Dan Batin
Mereka Yang Di Benarkan Meninggalkan Puasa :
  1. Orang Yang Hilang Daya Upaya Seperti Sakit Yang Apabila Berpuasa Akan Menambahkan Keudzuran
  2. Orang Musafir
  3. Org Yang Terlalu Tua Dan Amat Lemah
  4. Orang Yang Tersangat Lapar Dan Dahaga
  5. Perempuan Hamil/Menyusukan Anaknya Yang Apabila Berpuasa Boleh Memudaratkan Diri/Anak Yang Di Susui Itu
Selamat Menyambut Datangnya Bulan Ramadhan Kepada Umat Islam, Mukminin Dan Mukminat..
Semoga Puasa Pada Tahun Ini Memberi Manfaat Kepada Kita..
Semoga Puasa Pada Tahun Ini Lebih Mudah Daripada Tahun Sebelumnya Dan Membanyakkan Kita Membuat Amal Ja'riah..
Ãmiin

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Selamat siang sahabat Berbagi Itu Indah, semoga kalian senantiasa dalam lindungan Allah SWT.آمين
puasanya masih lancar kan.... semoga Allah SWT senantiasa menjaga dan memudahkan kita..... 
Sungguh bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah. Selain sebagai wahana menjalankan kewajiban kepada sang Pencipta, bulan Ramadhan juga menghadirkan sarana untuk melipatgandakan pahala. Banyak amalan-amalan sunah yang dapat kita lakukan selama bulan Ramadhan untuk menambah tabungan amal kita. Dan kesemuanya itu bukanlah amalan yang sulit untuk dilakukan, hanya butuh kemauan kita, keinginan kita, niat kita ......
Apa saja 9 amalan - amalan sunah tersebut?
Pertama, mengakhirkan sahur. 
Dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, kita disunahkan mengakhirkan sahur.
“Bersantap sahurlah kalian, karena dalam sahur itu ada keberkahan,” (HR al-Bukhari). 
Aktivitas sahur sendiri tercapai dengan menyantap sesuatu walaupun hanya sedikit atau hanya seteguk air. Waktunya adalah selepas tengah malam. Utamanya, ia diakhirkan selama tidak sampai masuk waktu yang diragukan: apakah masih malam atau sudah terbit fajar. Dalam hadis lain,
Rasulullah menandaskan: 
“Umatku senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka,” (HR Ahmad).
Kedua, menyegerakan berbuka sebelum shalat maghrib. Namun, itu tentu dilakukan setelah yakin masuk waktu maghrib, berdasarkan hadis di atas. Saat pertama berbuka, sunnahnya dilakukan dengan kurma. Jika tidak ada, hendaknya dengan air, berdasarkan sabda Rasulullah:
“Jika salah seorang berpuasa, hendaknya ia berbuka dengan kurma. Jika tidak ada kurma, maka dengan air. Sebab, air itu menyucikan,” (HR Abu Dawud). 
Rasulullah SAW senantias berbuka dengan kurma basah (ruthab), jika tidak ada maka dengan kurma kering(tamer). Jika tidak ada jugfa, beliau berbuka dengan air putih. Bagaimana seandainya tidak ada kurma dan air, yang ada misalnya madu dan susu, maka dahulukanlah madu walaupun sama-sama manis. 
Ketiga, membaca doa yang ma‘tsur sebelum atau setelah berbuka, antara lain dengan doa berikut: 

“Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, atas rezeki-Mu aku berbuka, hanya kepada-Mu aku bertawakal. Sungguh, rasa haus sudah sirna, urat-urat sudah basah, dan balasan sudah tetap, insya Allah. Wahai Dzat yang maha luas karunia-Nya, ampunilah aku. Segala puji hanya milik Allah Dzat yang telah memberiku petunjuk, hingga aku kuat berpuasa. Lalu Dia memberiku rezeki, hingga aku bisa berbuka.” 
Atau dengan doa yang lebih pendek dan masyhur: 
“Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, atas rezeki-Mu aku berbuka, berkat rahmat-Mu, wahai Dzat yang maha penyayang di antara para penyayang.”
Keempat, mandi besar dari junub, haid, atau nifas sebelum terbit fajar agar bisa menuanikan ibadah dalam keadaan suci, di samping khawatir masuk air ke mulut, telinga, anus, dan sebagainya jika mandi setelah fajar. Kendati tidak bersedia mandi seluruh tubuh sebelum fajar, hendaknya mencuci bagian bagian tersebut (yang sekiranya rawan masuk air) disertai dengan niat mandi besar. 
Kelima, menahan lisan dari perkara-perkara yang tak berguna, apalagi perkara haram, seperti berbohong dan mengumpat. Sebab, semuanya akan menggugurkan pahala puasa. 
Keenam, menahan diri dari segala hal yang tak sejalan dengan hikmah puasa, meskipun itu tidak sampai membatalkan, seperti berlebihan dalam mengadakan makanan atau minuman, bersenang senang dengan perkara-perkara yang sejalan dengan keinginan dan kepuasan nafsu, baik yang didengar (seperti musik), ditonton, disentuh, diraba, dicium, dan sebagainya. Sebab semua itu tak
seiring dengan hikmah dari ibadah puasa.

Ketujuh, memperbanyak sedekah, baik kepada keluarga, kaum kerabat, maupun tetangga. Berilah mereka makanan secukupnya. Kendati tidak ada, jangan sampai luput walau hanya seteguk air atau sebiji kurma, berdasarkan sabda Rasulullah saw.:
“Siapa saja yang memberi makanan berbuka kepada seorang yang berpuasa, maka dicatat baginya pahala seperti orang puasa itu, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa tersebut,” (HR Ahmad)
Selain itu, juga sebaiknya memperbanyak baca Al-Quran, belajar Al-Quran, menuntut ilmu, berdzikir,  berbuat baik di mana pun, walaupun saat berada di jalan. Dasarnya adalah Rasulullah saw. Selalu memeriksa hapalan Al-Quran-nya kepada malaikat Jibril setiap malam di bulan Ramadhan.
Kedelapan, memperbanyak i'tikaf di masjid. Sebaiknya dilakukan sebulan penuh. Jika tidak, sepuluh malam terakhir diutamakan. Sebab, jika memasuki sepuluh malam terakhir, Rasulullah saw. Selalu menghidupkan malam, membangunkan keluarganya, dan mengencangkan ikat pinggang sebagai bentuk kesiapan menjalankan ibadah. 
Kesembilan, mengkhatamkan Al-Quran setidaknya sekali selama bulan Ramadan. Maksimalnya tentu sebanyak-banyaknya, seperti para ulama terdahulu. Bahkan, setiap bulan Ramadhan, Imam al-Syafi‘i mengkhatamkannya hingga 60 kali.
Demikian 9 amalan sunah yang dapat kita lakukan di bulan Ramadhan, dan tentunya masih banyak amalan - amalan lainnya, bukan hanya 9 yang saya sampaikan tersebut. 
Semoga kita dapat mengamalkannya dan mendapatkan puasa kita yang 
إيمانًا واحتسابًا غفر له ما تقدم من ذنبه
آمين
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

MODERASI BERAGAMA PENJAGA PERSATUAN BANGSA

  ا لحمد لله الذي هدانا لهذا وما كنا لنهتدي لولا أن هدانا الله. والصلاة والسلام على رسول الله محمد صلى الله عليه وسلم، الذي جاءنا بالإسلام...