Assalamualaikum warahmatullahi wabaraktuh
Selamat menjalankan ibadah puasa ramadhan 1441 H, semoga kita dapat menjalankanya dengan penuh keimanan, keikhlasan, kesabaran dan ketabahan. Amin.
Dibulan puasa ini saya ingin menulis sebuah materi pengajian yang pernah disampaikan oleh Ustadz Moh. Din Hadi, M.Pd.I. pada sebuah pengajian tanggal 25 Februari 2020 yang lalu, mengenai 3 perkara atau perbuatan yang dapat membuat sesorang mengakhiri hidupnya dengan su'ul khotimah, Naudzubillahi min dzalik.
Banyak hal yang oleh kita menganggapnya sebagi sesuatu yang biasa dan lumrah-lumrah saja, akan tetapi sejatinya perbuatan tersebut adalah termasuk perbuatan dosa besar, bakan apabila kita tidak sempat bertaubat sebelum meninggal dunia akan terbawa bersama kematian kita dan mengakibatkan su'ul khotimah. Naudzu billahi min dzalik. Semoga Allah SWT menjauhkan kita dari yang demikian tersebut. Amin.
"QS. Nisa' : 31 :
1. Berandai-andai.
Terlalu dalam larut dalam penyesalan bisa menghadirkan
kata "seandainya" , sebuah ungkapan perasaan yang
menyatakan ketidakrelaan atau belum dapat menerima sebuah realita secara utuh,
atau belum ikhlas menerima sebuah musibah atau kondisi yang tidak sesuai dengan
apa yang diinginkannya. Kita tahu bahwa salahsatu rukun iman yaitu percaya
terhadap ketepan Allah SWT (Qadha' dan Qadhar), Jika kita mengimani ketetapan
Allah SWT tersebut dengan sepenuh hati, tentulah kita bisa menerima kenyataan /
keadaan tersebut dengan lapang dada, dengan ikhlas, meski sepahit apapun dan
memang tidaklah semudah seperti mengucapkannya, sehingga tak lagi menghayal
atau berandai-andai,..... "andai.... seandainya.... andaikan...... bila
saja.... dan sebagainya. diikuti dengan menyalahkan Allah SWT, memprotes apa
yang telah Allah SWT takdirkan kepadanya.
Imam Muslim dalam sebuah hadits meriwayatkan dari Abu
Hurairah r.a. ia berkata bahwa Rasulullah SAW telah bersabda :
"Bersemangatlah terhadap hal-hal yang berguna bagimu, dan memohonlah
pertolongan kepada Allah, dan jangan menjadi lemah. Jika kamu ditimpa sesuatu,
jangan berkata seandainya aku berbuat begini, maka akan begini dan begitu,
tetapi katakanlah Allah telah menakdirkan, dan kehendak Allah pasti dilakukan.
Sebab kata "seandainya" itu dapat membuka perbuatan
syaitan. " HR. Muslim).
Dalam hadits diatas disebutkan kata “ seandainya “
merupakan sebuah pintu menuju perbuatan – perbuatan syaitan. Dimana ketika kita
berandai-andai disaat mendapatkan situasi atau kondisi yang tidak kita senangi
sehingga tidak rela atas ketetapan Allah SWT, maka hal tersebut pastinya akan
menghadirkan murka Allah SWT. Hal tersebut bisa kita katakan sebagi
pembangkangan atau penolakan atas apa yang telah Allah SWT gariskan, yang dalam
bahasa perbuatan tersebut adalah sebuah PENGINGKARAN kepada Allah SWT.
2. Riba.
Perbuatan riba seperti dengan syarat
pengembalian yang memberikan keuntungan kepada si pemberi hutang.
“Setiap piutang yang mendatangkan
kemanfaatan / keuntungan, maka itu adalah riba.”
Riba selain menyebabkan ibadah kita
tidak diterima, juga menimbulkan bahaya yang lainnya :
a. Dosa memakan
harta dari hasil riba lebih buruk daripada dosa berzina.
b.
Seringan-ringannya dosa riba bagaikan berzina dengan ibu kandungnya sendiri.
3. Dosa lisan
(termasuk dosa tangan)
Memelihara dosa lisan (melalui
ucapan) atau tangan (melalui tulisan) seperti ghibah. Seperti menyampaikan aib orang lain baik
melalui obrolan perckapan secara langsung, maupun lewat jari jemari menekan
keypad android dalam bersosial media.
Ghibah dapat menimbulkan kebencian,
hasut, fitnah maupun adu domba.
Demikian ringkasan dari materi yang
telah disampaikan Ustadz Moh. Din Hadi, M.Pd.I. Semoga kita dapat mengambil
pelajaran dan kita terhindar dari kematian yang su’ul khotmah. Amin.
Dibulan yang penuh ampunan ini,
sangatlah tepat kiranya bagi kita untuk introspeksi diri dan memulai hal – hal yang
baik, serta meninggalkan hal – hal yang buruk. Ibadah di bulan puasa adalah milik
Allah SWT, tanpa perantara.
Jaga diri dan kesehatan, selalu jaga
kebersihan.
Jangan keluar rumah / bepergian jika
tidak benar-benar mendesak
Jangan berkerumun, apalagi begadang
diluar rumah. Begadanglah dirumah untuk mengumandangkan ayat-ayat Allah.
Kita tetap bisa shalat tarawih
berjamaah, meskipun hanya dirumah.
Kita masih tetap bisa buka bersama,
bareng anggota keluarga dirumah.
Selamat menjalankan ibadah puasa
ramadhan 1441 H. Mohon maaf lahir dan bathin atas segala salah dan khilaf.
Abdul Rochim, SH.
Penyuluh Agama Islam Non PNS Kec.
Winong Kab. Pati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar